Selasa, 16 Februari 2016

MAKSIMISASI LABA DAN PENAWARAN


MAKALAH
TEORI EKONOMI 1
MAKSIMISASI LABA DAN PENAWARAN







       Disusun Oleh :
1.    Apriliani Aski Pratiwi         ( 11214466 )
2.    Desy Luthfi. M                   ( 12214800 )
3.    Emilia Wulandari                ( 13214554 )
4.    Fachri Budhi Utomo           ( 13214716 )
5.    Lulu Hasna                         ( 16214158 )
6.    Mutia Sari                           ( 17214678 )
7.    Nofia Arsyta                       ( 18214001 )
8.    Rico Tambunan                   ( 19214278 )

   Kelas :
  2EA30

   DOSEN PEMBIMBING :
Perli Iswanto.S.E.,M.M


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MENEJEMEN
2015-2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Maksimalisasi laba dan Penawaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.  
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 


Bekasi, 4 Januari 2016

                                                                                                  Penulis 










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2  Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
1.3  Tujuan ............................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Tujuan Perusahaan  ........................................................................................................ 6
2.2  Maksimalisasi Laba ........................................................................................................ 7
       2.2.1 Syarat Pemaksimuman Keuntungan ..................................................................... 8
       2.2.2 Menentukan Keuntungan Maksimum ................................................................... 9
       2.2.3 Pendekatan Biaya Marginal, Biaya Marginal dan Keuntungan ............................   9
       2.2.4 Oprasi perusahaan dan industri dalam jangkan panjang ....................................... 10
       2.2.5 Keuntungan Jangka Panjang Untung Normal ........................................... ........... 10
2.3  Hubungan Maksimisasi Laba dengan Minimisasi Biaya ................................................ 11
2.4  Penawaran Pemaksimuman Keuntungan Jangka pendek Perusahan ............................. 11
       2.4.1 Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total .................................... 11
       2.4.2 Menunjukan Keadaan penjualan sama dengan biaya marginal ............................. 12
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan .................................................................................................................... 13
3.2  Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 14


BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.

Perusahaan merupakan perhimpunanindividu yang mengoordinasikan diri mereka sendiri untuk  mengubah masukan menjadi keluaran. Individu yang berbeda akan menyediakan jenis masukan yang berbeda, sepertiketerampilan dan berbagai peralatan modal, dengan harapan dapat memperoleh imbalan dari melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, perusahaan diasumsikan memiliki tujuan utama yaitu memaksimumkan labanya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi harapan dari setiap individu dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang memaksimumkan laba adalah perusahaan yang memilih baik masukan maupun keluaran dengan tujuan tunggal untuk mencapai laba ekonomi maksi-mum, yaitu perusahaan menjadikan selisih antara pendapatan total dan biaya ekonomi total sebesar mungkin (Nicholson 1995). Agar tujuan suatu perusahaan tercapai, perusahaan tersebut harus mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam suatu pasar. Daya saing pada tingkat mikro sering diartikansebagai:

1.      Kemampuan suatu perusahaan menguasai, meningkatkan, dan mempertahankan suatu posisi pasar.
2.      Kemampuan suatu perusahaan mengatasi  perubahan dan persaingan pasar dalammemperbesar dan mempertahankan keuntungannya, pangsa pasar, dan/atau ukuranbisnisnya.
3.      Kapasitas menjual produk secara menguntungkan.

Persaingan merupakan suatu proses dinamik yang dilakukan antarperusahaan ataupenjual dengan tujuan memenangkan per-saingan (Indi Astuti 2011). Masalah keputusan  setiap perusahaan dalam memaksimumkan laba adalah menentukan berapa jumlah barang yang tepat yang harus diproduksi sehingga laba ekonomi yang diperoleh optimum. Secara empiris, strategi yang digunakan perusahaan dalam menentukan jumlah barang yang diproduksi agar dapat bersaing di pasar perlu diperhitungkan karena memiliki kemungkinan untuk memengaruhi harga dan ekuilibrium pasar. Prinsip ekonomi mikro dalam area manajemen telah banyak memberi tuntunan dalam penentuan harga agar keuntungan maksimum (Misanam 2007). Tulisan yang dibuat berdasarkan paper Keen dan Standish (2006) ini akan menambah referensi mengenai penentuan tingkat produksi agar keuntungan maksimum, khususnya  saat setiap perusahaan dalam pasar oligopoly menanggapi strategi perusahaan saingannya.Penanggapan strategi yang dimaksud adalah dengan menganggap tingkat produksi perusahaan lawan tidak lagi konstan. Secara matematis pernyataan di atas setara dengan mengatakan bahwa laju perubahan jumlah produk perusahaan  terhadap jumlah produk perusahaan   tidak sama dengan nol.


1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Laba/keuntungan?
2.      Bagaimana pendekatan totalitas itu?
3.      Bagaimana pendekatan rata-rata itu?
4.      Bagaimana pendekatan marginal itu?

1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian laba/keuntungan
2.      Untuk mengetahui pendekatan totalitas
3.      Untuk mengetahui pendekatan rata-rata
4.      Untuk mengetahui pendekatan marginal





Bab II
PEMBAHASAN

1.       Tujuan Perusahaan

Perusahaan adalah setiap institusi yang mengubah input menjadi output. Dalam proses ini, berbagai individu menawarkan bermacam-macam tipe input, seperti keahlian tenaga kerja dan peralatan modal kedalam proses output, dan mereka mengharapkan menerima berbagai bentuk balas jasa atas apa yang telah diberkannya. Hubungan diantara para penyedia input-input ini dialam sebuah perusahaan cukup rumit. Setiap penyedia input setuju menyerahkan input kedalam proses kedalam proses produksi dan mengetahui bagaimana inputnya tersebut akan digunakan dan keuntungan apa yang akan ia terima. Pada beberapa kasus, hubungan ini secara ekspilisit dibuat dalam bentuk kontrak. Para pekerja sering menegosiasikan kontrak secara spesifik perihal berapa jam tenaga kerjanya yang akan digunakan, aturan ketenaga kerjaan apa yang akan ia ikuti, dan pada tingkat berapa upah akan diterima.
Begitu pula, pemilik modal menanamkan investasi pada perusahaan dengan sebuah perjanjian legal secara eksplisit tentang bagaimana modalnya akan digunakan dan berapa imbalan yang akan diterimanya.   Selain penerapan perjanjian formal ini, terdapat lebih banyak lagi hubungan yang bersifat implisit antara penyedia input dengan perusahaan. Misalnya manajer dan pekerja mengikuti prosedur tertentu dalam membuat keputusan produksi, dan dalam prosedur tersebut terdapat berbagai pemahaman implisit tentang siapa yang memiliki otoritas untuk melakukan  apa dalam kegiatan produksi. Pemilik modal sering memberikan wewenang sepenuhnya kepada manajer dan pekerja untuk membuat keputusan atas nama mereka.
Seluruh hubungan eksplisit dan implisit antara penyedia input ini akan akan berubah sepanjang waktu sebagai reaksi atas pengalaman dan peristiwa diluar perusahaan, demikian pula perusahaan akan mengubah sifat alamiah organisasi internalnya sebagai upaya memperoleh hasil jangka panjang yang lebih baik.
Sebagian besar ekonom memperlakukan perusahaan sebagai sebuah unit pembuat keputusan tunggal yaitu sebuah pendekatan yang menghapuskan seluruh masalah perilaku yang kompleks mengenai hubungan antara pekerja dengan pemilik modal. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa keputusan perusahaan dibuat oleh manajer tunggal yang bersifat diktator yang secara rasional berusaha mengejar beberapa tujuan yaitu pemaksimuman laba ekonomi perusahaan.Ketika laba adalah motivasi utama maka perusahaan cenderung bertahan di pasar daripada motif selain itu.Meskipun demikian banyak aktivitas produksi yang tidak didasarkan pada motif laba, misalnya koperasi.Keputusan-keputusan perusahaan yang berkaitan dengan harga, output, input dan actor-faktor lainya mencerminkan usaha untuk mencapai laba yang paling tinggi.
2.                  Maksimisasi Laba
Bisnis adalah organisasi yang menghasilkan barang dan jasa, atau biasa disebut juga perusahaan. Bisnis atau perusahaan melakukan kegiatan operasional bertujuan untuk memaksimalkan laba dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Setiap perusahaan berusaha untuk meraih keuntungan atau memperoleh laba semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh digunakan sebagai modal dalam operasional perusahaan selanjutnya. Laba berkaitan dengan empat faktor yaitu demand (kebutuhan), potensialprofit, market (pasar), dan revenue (pendapatan). Keempat faktor ini menunjang terjadinya opportunities (kesempatan).
Maksimisasilaba berarti menekankan pada pemanfaatan barang modal secara efisien. Maksimisasilaba yang perlu diperhatikan adalah:
·                    Laba Jangka Pendek atau Laba Jangka Panjang
·                    Jumlah Laba atau Tingkat Laba
Laba adalah selisih antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Penerimaan total adalah jumlah yang diterima dari penjualan produk (PxQ). Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC).
Sekarang ini, persaingan antarperusahaan terjadi sangat ketat. Perusahaan harus selalu dapat menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar, serta mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin maju membawa pengaruh yang besar terhadap produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk memaksimalkan laba yang diperoleh dapat dicapai melalui berbagai macam cara, antara lain melalui efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber daya manusia, maupun keuangan. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah produk yang dalam hal ini adalah jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.
Pada dasarnya, semua jenis perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu memaksimisasilaba. Maksimisasilaba bukanlah satu-satunya tujuan dalam perusahaan. Ada beberapa jenis perusahaan yang lebih mengambil laba dengan menekan penjualannya (hasil produksinya), ada pula yang memasukan unsur politik di dalam penentuan tingkat produksi yang akan dicapai. Jadi, setiap perusahaan memiliki kriteria tersendiri dalam memaksimumkan laba yang akan diperolehnya. Tetapi tidak disangkal lagi setiap perusahaan memilki target dalam pencapaian keuntungan, dan tidak munafik bagi perusahaan bahkan berupaya memiliki target menaikan laba setinggi-tingginya.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya.Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang.
A.                SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
·                    Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total.
·                    Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.

B.                MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara yaitu:
·                    Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi total.
·                    Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan total – tambahan biaya. Tingkat produksi  MC =MR.
C.                PENDEKATAN BIAYA MARJINAL-HASIL PENJUALAN MARJINAL
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan) yaitu:
·                    Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal).
·                    Mendapat untung normal.
·                    Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
·                    Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
·                    Keuntungan Normal
Keuntungan normal adalah suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya, termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tersembunyi.
·                    Keuntungan Lebih Normal
Keuntungan lebih normal adalah operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil penjualannya melebihi semua biaya produksinya.
D.                OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang ada di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.  
E.                 KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL
Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntugan luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan–perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
 Pemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi keuntugan yang melebihi normal.
 Juga keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.

Dalam menghasilkan output, produsen dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang tersedia. Kendala atau keterbatasan oleh produsendilakukan dalam dua kategori :
a)                  Kendala internal terjadi hasil dari keterbatasan dalam jumlah dana yang tersedia untuk pembeli output dan
b)                 Keterbatasan eksternal yang diperlakukan oleh pemerintah atau lembaga lain.
Sebagai contoh keterbatasan yang dimaksud adalah luas lahan yang ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Dianggap bahwa produsen lagi menggunakan dua input( x1 dan x2 ) untuk menghasilkan output Y . Produsen dapat membeli sebanyak mungkin input yang diinginkan untuk memaksimumkan keuntungan. Produsen dihadapkan pada kendala biaya yang terbatas jumlahnya untuk membeli kedua input tersebut, sebut saja dalam jumlah yang terbatas sebesar kendala anggaran sejumlah uang yg membatasi pengeluaran untuk membeli input
4.                  Hubungan Maksimisasi Laba dengan Minimisasi Biaya

Dalam proses pengambilan keputusan yang dihadapi oleh para manager, ada berbagai kendala yang membatasi pilihan-pilihan yang tersedia bagi para manager tersebut. Misalnya seorang manager produksi ditugaskan untuk meminimumkan biaya total dalam memproduksi sejumlah produk tertentu dari perusahaannya. Disamping itu juga harus memaksimumkan output dari suatu departemen tertentu, dengan sejumlah sumber daya tertentu yang tersedia.
Dalam mencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi,yaitu maksimal output (output maximalization) atau minimalis biaya (cost minimalization).prinsip maksimisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan,dicapai output maksimum prinsip minimalisasi biaya menyatakan target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum.
Keputusan maksimisasi output atau minimalisasi faktor produksi sangat tegantung pada tujuan atau misi yang diemban perusahaan atau lembaga.tetapi lembaga-lembaga yang tidak berorientasi laba maksimum (nir laba atau non profit)seperti lembaga-lembaga swadaya masyarakat,menggunakan prinsip minimalisasi biaya.

5.                  Penawaran pemaksimuman keuntungan jangka pendek Perusahaan
Syarat Penawaran pemaksimuman keuntungan jangka pendek Perusahaan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
A. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah paling maksimum.
B. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.

 






















BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan






3.2 Saran





















DAFTAR PUSTAKA