MAKALAH
TEORI EKONOMI 1
MAKSIMISASI LABA DAN PENAWARAN
Disusun Oleh :
1.
Apriliani Aski Pratiwi (
11214466 )
2.
Desy Luthfi. M (
12214800 )
3.
Emilia Wulandari (
13214554 )
4.
Fachri Budhi Utomo (
13214716 )
5.
Lulu Hasna ( 16214158 )
6.
Mutia Sari (
17214678 )
7.
Nofia Arsyta (
18214001 )
8.
Rico Tambunan (
19214278 )
Kelas :
2EA30
DOSEN PEMBIMBING :
Perli Iswanto.S.E.,M.M
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MENEJEMEN
2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Maksimalisasi laba dan
Penawaran.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Bekasi,
4 Januari
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2
Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
1.3
Tujuan ............................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Perusahaan ........................................................................................................ 6
2.2
Maksimalisasi Laba ........................................................................................................ 7
2.2.1 Syarat Pemaksimuman Keuntungan ..................................................................... 8
2.2.2 Menentukan Keuntungan Maksimum ................................................................... 9
2.2.3 Pendekatan Biaya Marginal, Biaya Marginal dan Keuntungan ............................ 9
2.2.4 Oprasi perusahaan dan industri dalam jangkan panjang ....................................... 10
2.2.5 Keuntungan Jangka Panjang Untung Normal ........................................... ........... 10
2.3
Hubungan Maksimisasi Laba dengan Minimisasi Biaya ................................................ 11
2.4
Penawaran Pemaksimuman Keuntungan Jangka pendek Perusahan ............................. 11
2.4.1 Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total .................................... 11
2.4.2 Menunjukan Keadaan penjualan sama dengan biaya marginal ............................. 12
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan .................................................................................................................... 13
3.2
Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 14
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perusahaan merupakan
perhimpunanindividu yang mengoordinasikan diri mereka sendiri untuk
mengubah masukan menjadi keluaran. Individu yang berbeda akan
menyediakan jenis masukan yang berbeda, sepertiketerampilan dan berbagai
peralatan modal, dengan harapan dapat memperoleh imbalan dari melakukan
hal tersebut. Oleh karena itu, perusahaan diasumsikan memiliki tujuan
utama yaitu memaksimumkan labanya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
harapan dari setiap individu dalam perusahaan tersebut. Perusahaan
yang memaksimumkan laba adalah perusahaan yang memilih baik masukan maupun keluaran
dengan tujuan tunggal untuk mencapai laba ekonomi maksi-mum, yaitu perusahaan
menjadikan selisih antara pendapatan total dan biaya ekonomi total sebesar
mungkin (Nicholson 1995). Agar tujuan suatu perusahaan
tercapai, perusahaan tersebut harus mampu bersaing dengan perusahaan
lain dalam suatu pasar. Daya saing pada tingkat mikro sering
diartikansebagai:
1.
Kemampuan suatu
perusahaan menguasai, meningkatkan, dan mempertahankan suatu posisi pasar.
2.
Kemampuan suatu
perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalammemperbesar
dan mempertahankan keuntungannya, pangsa pasar, dan/atau ukuranbisnisnya.
3.
Kapasitas menjual
produk secara menguntungkan.
Persaingan merupakan
suatu proses dinamik yang dilakukan antarperusahaan ataupenjual dengan
tujuan memenangkan per-saingan (Indi Astuti 2011). Masalah
keputusan setiap perusahaan dalam memaksimumkan laba adalah
menentukan berapa jumlah barang yang tepat yang harus diproduksi
sehingga laba ekonomi yang diperoleh optimum. Secara empiris,
strategi yang digunakan perusahaan dalam menentukan jumlah barang
yang diproduksi agar dapat bersaing di pasar perlu diperhitungkan
karena memiliki kemungkinan untuk memengaruhi harga dan
ekuilibrium pasar. Prinsip ekonomi mikro dalam area manajemen telah
banyak memberi tuntunan dalam penentuan harga agar
keuntungan maksimum (Misanam 2007). Tulisan yang dibuat berdasarkan
paper Keen dan Standish (2006) ini akan menambah referensi mengenai
penentuan tingkat produksi agar keuntungan maksimum, khususnya saat
setiap perusahaan dalam pasar oligopoly menanggapi strategi perusahaan
saingannya.Penanggapan strategi yang dimaksud adalah dengan menganggap
tingkat produksi perusahaan lawan tidak lagi konstan. Secara
matematis pernyataan di atas setara dengan mengatakan bahwa laju
perubahan jumlah produk perusahaan terhadap jumlah
produk perusahaan tidak sama dengan nol.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Laba/keuntungan?
2. Bagaimana
pendekatan totalitas itu?
3. Bagaimana
pendekatan rata-rata itu?
4. Bagaimana
pendekatan marginal itu?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian laba/keuntungan
2. Untuk
mengetahui pendekatan totalitas
3. Untuk
mengetahui pendekatan rata-rata
4. Untuk
mengetahui pendekatan marginal
Bab II
PEMBAHASAN
1. Tujuan Perusahaan
Perusahaan adalah setiap institusi yang mengubah input
menjadi output. Dalam proses ini, berbagai individu menawarkan bermacam-macam
tipe input, seperti keahlian tenaga kerja dan peralatan modal kedalam proses
output, dan mereka mengharapkan menerima berbagai bentuk balas jasa atas apa
yang telah diberkannya. Hubungan diantara para penyedia input-input ini dialam
sebuah perusahaan cukup rumit. Setiap penyedia input setuju menyerahkan input
kedalam proses kedalam proses produksi dan mengetahui bagaimana inputnya
tersebut akan digunakan dan keuntungan apa yang akan ia terima. Pada beberapa
kasus, hubungan ini secara ekspilisit dibuat dalam bentuk kontrak. Para pekerja
sering menegosiasikan kontrak secara spesifik perihal berapa jam tenaga
kerjanya yang akan digunakan, aturan ketenaga kerjaan apa yang akan ia ikuti,
dan pada tingkat berapa upah akan diterima.
Begitu pula, pemilik modal menanamkan investasi pada
perusahaan dengan sebuah perjanjian legal secara eksplisit tentang bagaimana
modalnya akan digunakan dan berapa imbalan yang akan diterimanya. Selain penerapan perjanjian formal ini,
terdapat lebih banyak lagi hubungan yang bersifat implisit antara penyedia
input dengan perusahaan. Misalnya manajer dan pekerja mengikuti prosedur
tertentu dalam membuat keputusan produksi, dan dalam prosedur tersebut terdapat
berbagai pemahaman implisit tentang siapa yang memiliki otoritas untuk
melakukan apa dalam kegiatan produksi.
Pemilik modal sering memberikan wewenang sepenuhnya kepada manajer dan pekerja
untuk membuat keputusan atas nama mereka.
Seluruh hubungan eksplisit dan implisit antara
penyedia input ini akan akan berubah sepanjang waktu sebagai reaksi atas
pengalaman dan peristiwa diluar perusahaan, demikian pula perusahaan akan
mengubah sifat alamiah organisasi internalnya sebagai upaya memperoleh hasil
jangka panjang yang lebih baik.
Sebagian besar ekonom memperlakukan perusahaan sebagai
sebuah unit pembuat keputusan tunggal yaitu sebuah pendekatan yang menghapuskan
seluruh masalah perilaku yang kompleks mengenai hubungan antara pekerja dengan
pemilik modal. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa keputusan perusahaan dibuat
oleh manajer tunggal yang bersifat diktator yang secara rasional berusaha
mengejar beberapa tujuan yaitu pemaksimuman
laba ekonomi perusahaan.Ketika laba adalah motivasi utama maka perusahaan cenderung
bertahan di pasar daripada motif selain itu.Meskipun demikian banyak aktivitas
produksi yang tidak didasarkan pada motif laba, misalnya koperasi.Keputusan-keputusan
perusahaan yang berkaitan dengan harga, output, input dan actor-faktor lainya
mencerminkan usaha untuk mencapai laba yang paling tinggi.
Bisnis adalah organisasi yang
menghasilkan barang dan jasa, atau biasa disebut juga perusahaan. Bisnis atau
perusahaan melakukan kegiatan operasional bertujuan untuk memaksimalkan laba
dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Setiap perusahaan
berusaha untuk meraih keuntungan atau memperoleh laba semaksimal mungkin. Hal
ini dikarenakan laba yang diperoleh digunakan sebagai modal dalam operasional
perusahaan selanjutnya. Laba berkaitan dengan empat faktor
yaitu demand (kebutuhan), potensialprofit, market (pasar), dan revenue
(pendapatan). Keempat faktor ini menunjang terjadinya opportunities (kesempatan).
Maksimisasilaba berarti menekankan pada
pemanfaatan barang modal secara efisien. Maksimisasilaba yang perlu diperhatikan
adalah:
·
Laba Jangka Pendek atau Laba
Jangka Panjang
·
Jumlah
Laba
atau Tingkat Laba
Laba adalah selisih antara
penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Penerimaan total adalah jumlah yang
diterima dari penjualan produk (PxQ). Biaya total adalah jumlah dari biaya
tetap (FC) dan biaya variabel (VC).
Sekarang ini, persaingan
antarperusahaan terjadi sangat ketat. Perusahaan harus selalu dapat
menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar, serta
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perkembangan dunia usaha yang semakin
pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin maju membawa pengaruh yang
besar terhadap produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk memaksimalkan laba
yang diperoleh dapat dicapai melalui berbagai macam cara, antara lain melalui
efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber daya manusia, maupun
keuangan. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara
lain jumlah produk yang dalam hal ini adalah jumlah hasil produksinya, modal,
dan total upah tenaga kerja.
Pada dasarnya, semua jenis
perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu memaksimisasilaba. Maksimisasilaba
bukanlah satu-satunya tujuan dalam perusahaan. Ada beberapa jenis perusahaan
yang lebih mengambil laba dengan menekan penjualannya
(hasil produksinya), ada pula yang memasukan unsur politik di dalam penentuan
tingkat produksi yang akan dicapai. Jadi, setiap perusahaan memiliki kriteria
tersendiri dalam memaksimumkan laba yang akan diperolehnya. Tetapi
tidak disangkal lagi setiap perusahaan memilki target dalam pencapaian
keuntungan, dan tidak munafik bagi perusahaan bahkan berupaya memiliki target
menaikan laba setinggi-tingginya.
Efisiensi di bidang keuangan
memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan
efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat
mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan
perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali
dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan
pertumbuhannya.Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang.
A.
SYARAT
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau
perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
·
Membandingkan
hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama ini
keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil
penjualan total.
·
Menunjukkan
keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan
marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.
B.
MENENTUKAN
KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Untuk menetukan tingkat produksi
yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara yaitu:
·
Hasil
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan
tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil penjualan total dan
biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat produksi di
mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling
maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut
keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi total.
·
Hasil
Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Dihitung berdasarkan formula
berikut tambahan untung = tambahan penjualan total – tambahan biaya. Tingkat
produksi MC =MR.
C.
PENDEKATAN
BIAYA MARJINAL-HASIL PENJUALAN MARJINAL
Dalam jangka pendek terdapat
empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan
keseimbangan perusahaan) yaitu:
·
Mendapat
untung luar biasa (untung melebihi normal).
·
Mendapat
untung normal.
·
Mengalami
kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
·
Dalam
keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
·
Keuntungan
Normal
Keuntungan normal adalah suatu keadaan dalam operasi
perusahaan di mana seluruh hasil penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan
seluruh biaya yang dibelanjakannya, termasuk jumlah biaya tetap dan biaya
tersembunyi.
·
Keuntungan
Lebih Normal
Keuntungan lebih normal adalah
operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil penjualannya melebihi
semua biaya produksinya.
D.
OPERASI
PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan
dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu. Perusahaan dapat
menambah faktor-faktor produksi yang ada di dalam jangka pendek adalah tetap
jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya
tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Perubahan lain yang mungkin berlaku dalam
jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan
kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya
produksi di setiap perusahaan.
E.
KEUNTUNGAN
JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL
Di
dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntugan
luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik
perusahaan–perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
Pemasukan mereka akan
menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan
harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat
lagi keuntugan yang melebihi normal.
Juga keadaan dimana
perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian
mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut.
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung
untuk memperoleh keuntungan normal saja.
Dalam menghasilkan output,
produsen dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang tersedia. Kendala atau
keterbatasan oleh produsendilakukan dalam dua kategori :
a)
Kendala
internal terjadi hasil dari keterbatasan dalam jumlah dana yang tersedia untuk
pembeli output dan
b)
Keterbatasan
eksternal yang diperlakukan oleh pemerintah atau lembaga lain.
Sebagai contoh keterbatasan yang
dimaksud adalah luas lahan yang ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang diambil
oleh pemerintah.
Dianggap bahwa produsen lagi
menggunakan dua input( x1 dan x2 ) untuk menghasilkan output Y . Produsen dapat
membeli sebanyak mungkin input yang diinginkan untuk memaksimumkan keuntungan.
Produsen dihadapkan pada kendala biaya yang terbatas jumlahnya untuk membeli
kedua input tersebut, sebut saja dalam jumlah yang terbatas sebesar kendala
anggaran sejumlah uang yg membatasi pengeluaran untuk membeli input
4.
Hubungan Maksimisasi
Laba dengan Minimisasi Biaya
Dalam proses pengambilan keputusan yang dihadapi oleh
para manager, ada berbagai kendala yang membatasi pilihan-pilihan yang tersedia
bagi para manager tersebut. Misalnya seorang manager produksi ditugaskan untuk
meminimumkan biaya total dalam memproduksi sejumlah produk tertentu dari
perusahaannya. Disamping itu juga harus memaksimumkan output dari suatu
departemen tertentu, dengan sejumlah sumber daya tertentu yang tersedia.
Dalam mencapai
keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi,yaitu maksimal
output (output maximalization) atau minimalis biaya (cost
minimalization).prinsip maksimisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran
yang sudah ditentukan,dicapai output maksimum prinsip minimalisasi biaya
menyatakan target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya
minimum.
Keputusan maksimisasi
output atau minimalisasi faktor produksi sangat tegantung pada tujuan atau misi
yang diemban perusahaan atau lembaga.tetapi lembaga-lembaga yang tidak
berorientasi laba maksimum (nir laba atau non profit)seperti lembaga-lembaga
swadaya masyarakat,menggunakan prinsip minimalisasi biaya.
5.
Penawaran pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Perusahaan
Syarat Penawaran pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Perusahaan
Di dalam jangka pendek,
pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara
berikut:
A. Membandingkan
hasil penjualan total dengan biaya total.
Dalam cara pertama
keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total
dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total
yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai
maksimum apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka
dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai
apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total
adalah paling maksimum.
B. Menunjukkan
keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Cara yang kedua adalah
dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan
marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan akan
menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA